Rabu, 16 Juli 2008

00:43

saya kini tahu bahwa sesungguhnya manusia itu pasti akan mengalami perubahan dalam hidupnya.

perubahan yang mungkin saya analogikan tidak akan pernah terjadi dalam hidup saya.

ya.

saya berkata seperti itu.

setahun yang lalu.

dua tahun yang lalu.

tapi disinilah saya,menerima konsekuensi atas perkataan dan kesombongan saya dalam menyikapi hal tersebut.

disinilah saya,merasakan penantian yang teramat sakit,meski saya tahu penantian itu tidak lebih dari sekedar imajinasi bodoh dan naif seseorang.

terlalu bodoh dan terlalu naif.

kini yang tersisa adalah bagaimana saya menghadapi segala macam bentuk perubahan tersebut.

apakah saya harus ikut berubah?

mengikuti arus demi arus permainan yang terjadi?

atau haruskah saya konsisten dengan sikap saya?

analogikan keadaan dengan sebuah gelas.
apakah saya ingin menjadi sebuah air yang mengikuti bentuk?
agar sinkron?

tidak,saya memilih menjadi es,sebongkah balok es besar yang dijatuhkan tepat agar gelas itu pecah.

ya,saya ingin menghancurleburkan keadaan dan perubahan ini.

Tidak ada komentar: